Thursday, January 4, 2018

TEKNOLOGI TRANSPORTASI IKAN HIDUP

TEKNOLOGI TRANSPORTASI IKAN HIDUP



OLEH :

BELLA KHARISMA
1404121022


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2017
KATA PENGANTAR

        Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan serta rahmat dan hidayahnyalah  senantiasa tercurahkan kepada kita yang tidak terhingga ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Transportasi Ikan Hidup, yang telah membimbing dalam pembuatan buku ini dan semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan buku ini, sehingga saya dapat menyelesaikan buku ini dengan tepat waktu, dalam penulisan buku ini dengan tepat waktu, dalam penulisan buku ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu saya sangat mengharap kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan buku ini di masa yang akan datang.






Pekanbaru, 20 November 2017



 Penulis


DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR………………………………..   i
DAFTAR ISI…………………………………………….  ii
BAB 1 Ruang Lingkup Trasportasi Ikan Hidup……...      4
BAB 2 Pengantar Transportasi Ikan Hidup……............     19
2.1. Definisi Transportasi……………………..     19
2.2. Pemingsanan………………………….......    19
BAB 3 Penggunaan Suhu Rendah…………………...   20
3.1. Penurunan Suhu Bertahap…………………  20
3.2. Penurunan Suhu Langsung……………......   20
BAB 4 Penggunaan Bahan Anetasi Alami………...…  21
BAB 5 Penggunaan Bahan Sintesis…............................  23
1.5 Pengangkutan ikan hidup dengan teknik basah……………………………………………  23
1.5 Pengangkutan ikan hidup dengan teknik basah…………………………………………....  24
..
BAB 6 Kemasan Transportasi………………………….  28
6.1. Pengemasan Ikan  Sistem Terbuka………...  28
6.2. Pengemasan Ikan  Sistem Tertutup……....    29
BAB 7 Media Transportasi……………………………    36
BAB 8 Aplikasi Transportasi…………………….……    38
BAB 9 Pembongkaran……………………………........    41
DAFTAR PUSTAKA











BAB I
RUANG LINGKUP TRANSPORTASI IKAN HIDUP
Menurut Haryono Sukarto (Jurusan Teknik Sipil - Universitas Pelita Harapan) menyatakan bahwa transportasi atau perangkutan adalah perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan (kuda, sapi, kerbau), atau mesin. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan (trip) antara asal (origin) dan tujuan (destination). Perjalanan adalah pergerakan orang dan barang antara dua tempat kegiatan yang terpisah untuk melakukan kegiatan perorangan atau kelompok dalam masyarakat. Perjalanan dilakukan melalui suatu lintasan tertentu yang menghubungkan asal dan tujuan, menggunakan alat angkut atau kendaraan dengan kecepatan tertentu. Jadi perjalanan adalah proses perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju, penduduk biasanya menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk disana jarang yang mempunyai kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan angkutan umum sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu transportasi darat, laut, dan udara. Transportasi udara merupakan transportasi yang membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi tercepat dibandingkan dengan alat transportasi lainnya.
Transportasi memiliki beberapa unsur yaitu sebagai berikut :
1. Manusia yang membutuhkan
2. Barang yang dibutuhkan
3. Kendaraan sebagai alat/sarana
4. Jalan&terminal sbg prasarana transportasi
5. Organisasi (pengelola transportasi)

2. RUANG LINGKUP TRANSPORTASI
Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari.
Alat Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, transportasi laut dan transportasi udara.
1. Transportasi Darat
Sarana Angkutan Jalan Raya :
Angkutan Jalan adalah kendaraan yang  diperbolehkan untuk menggunakan jalan. Angkutan jalan ini diantaranya adalah :
a.    Sepeda Motor, adalah kendaraan bermotor beroda 2 (dua), atau 3 (tiga) tanpa atap baik dengan atau tanpa kereta di samping.
b.    Mobil Penumpang, adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi.
c.    Mobil Bus, adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi.
d.    Mobil Barang, adalah setiap kendaraan bermotor selain dari yang termasuk dalam sepeda motor, mobil penumpang dan mobil bus.
e.    Angkutan darat selain mobil, bus ataupun sepeda motor yang lazim digunakan oleh masyarakat, umumnya digunakan untuk skala kecil, rekreasi, ataupun sarana sarana di perkampungan baik di kota maupun di desa. Diantaranya adalah : sepeda, becak, bajaj, bemo dan delman.

Sarana Angkutan Kereta Api :
Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di rel. Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya).
Prasarana Transportasi Darat :
Jalan dan Jembatan,  adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
Rel Kereta, digunakan pada jalur kereta api. Rel mengarahkan/memandu kereta api tanpa memerlukan pengendalian. Rel merupakan dua batang rel kaku yang sama panjang dipasang pada bantalan sebagai dasar landasan. Rel-rel tersebut diikat pada bantalan dengan menggunakan paku rel, sekrup, penambat, atau penambat e (seperti penambat Pandrol).
1. Transportasi Laut
Sarana Transportasi Laut :
Kapal, adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai dsb) seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil
Feri, adalah sebuah sebuah kapal transportasi jarak dekat.Feri mempunyai peranan penting dalam sistem pengangkutan bagi banyak kota pesisir pantai, membuat transit langsung antar kedua tujuan dengan biaya lebih kecil dibandingkan jembatan atau terowong.
Sampan (bahasa Tionghoa) adalah sebuah perahu kayu tiongkok yang memiliki dasar yang relatif datar, dengan ukuran sekitar 3,5 hingga 4,5 meter yang digunakan sebagai alat transportasi sungai dan danau atau menangkap ikan]
Prasarana Transportasi Laut :
Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan  barang kargo maupun penumpang ke dalamnya.
3. Transportasi Udara
Sarana Transportasi Udara :
Pesawat terbang atau pesawat udara atau kapal terbang atau cukup pesawat saja adalah kendaraan yang mampu terbang di atmosfir atau udara
Prasarana Transportasi Udara :
Bandar udara atau bandara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya.
Ruang lingkup pembahasan bidang transportasi meliputi:
1. Perumusan kebijakan
2. Perencanaan
3. Perancangan
4. Pelaksanaan pembangunan
5. Pengoperasian
6. Pemeliharaan
Ruang lingkup teknik transportasi dibagi menjadi 2 kategori:
1. Yang berhubungan dg perencanaan sistem
2. Yang berhubungan dg perancangan rinci masing-masing komponen sistem (sarana-prasarana Transportasi & Sistem pengoperasiannya)

3. PERANAN TRANSPORTASI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

1. Aspek sosial dan budaya
Dampak sosial yang dapat dirasakan dengan adanya transportasi adalah adanya peningkatan standar hidup. Sedangkan untuk budaya, dampak yang dapat dirasakan adalah terbukanya kemungkinan keseragaman dalam gaya hidup, kebiasaan dan bahasa.
2. Aspek politis dan pertahanan
Bagi aspek politis dan pertahanan, transportasi dapat memberikan dua keuntungan yaitusebagai berikut :
Transportasi dapat memperkokoh persatuan persatuan dan kesatuan nasional.
          Transportasi merupakan alat mobilitas unsur pertahanan dan keamanan.
3. Aspek hukum
Di dalam pengoperasian dan pemilikan alat angkutan diperlukan ketentuan hukum mengenai hak, dan tanggungjawab serta perasuransian apabila terjadi kecelakaan lalu lintas, juga terhadap penerbangan luar negara yang melewati batas wilayah suatu negara, diatur di dalam perjanjian antarnegara (bilateral air agreement).
4. Aspek teknik
Hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan dan pengoperasian transportasi menyangkut aspek teknis yang harus menjamin keselamatan dan keamanan dalam penyelenggaraan angkutan.
5. Aspek ekonomi
Pada Pihak Perusahaan Pengangkutan
(operator)
Pengangkutan merupakan usaha memproduksi jasa angkutan yang dijual kepada pemakai dengan memperoleh keuntungan.
Pada pihak pemakai jasa angkutan (user)
Pengangkutan sebagai salah satu mata rantai dari arus bahan baku untuk produksi dan arus distribusi barang jadi yang disalurkan ke pasar serta kebutuhan pertukaran barang di pasar.
Supaya kedua arus ini lancar, jasa angkutan harus cukup tersedia dan biaya sebanding dengan seluruh biaya produksi.
Fungsi Transportasi
Melancarkan arus barang dan manusia.
Menunjang perkembangan pembangunan (the promoting sector).
Penunjang dan perangsang pemberian jasa bagi perkembangan perekonomian (the service sector).

Manfaat Transportasi
Transportasi ( pengangkutan ) bukanlah tujuan melainkan sarana untuk mencapai tujuan. Sementara itu, kegiatan masyarakat sehari – hari bersangkut paut dengan produksi barang dan jasa untuk mencukupi kebutuhan yang beraneka. Karena itu manfaat dari transportasi dapat dilihat dari beberapa segi diantaranya adalah manfaat :

A. Manfaat ekonomi
Kegiatan ekonomi masyarakat sangat berkaitan dengan produksi, distribusi, dan pertukaran kekayaan. Kegiatan tersebut membutuhkan modal transportasi. Dengan tranportasi bahan-bahan baku dibawa menuju tempat produksi dan kepasar. Selain itu, dengan tranportasi pula konsumen datang ke pasar atau tempat pelayanan kebutuhan. Sementara itu distrubusi barang karena adanya transportasi akan berdampak pada beberapa hal yaitu :
1. Terjadi transaksi pejual pembeli
2. Persediaan barang antar daerah dapat disamakan
3. Harga barang antar daerah dapat disamakan
4. Spesialisasi dalam kegiatan ekonomi dapat dibedakan
5. Timbul komunikasi dalam pertukaran barang antar masyarakat
Transportasi memegang peranan pening dalam usaha mencapai tujuan pengembangan ekonomi dalam suatu bangsa. Adapun tujuan pengembangan ekonomi yang bisa diperankan oleh jasa transportasi adalah :
1.    Meningkatkan pendapatan nasional, disertai dengan distribusi yang merata antara penduduk, bidang usaha dan daerah.
2.    Meningkatkan jenis dan jumlah barang jadi dan jasa yang dapat dihasilkan para konsumen, industri dan pemerintah.
3.    Mengembangkan indusri nasional yang dapat menghasilkan devisa sera men–supply pasaran dalam negeri.
4.    Menciptakan dan memelihara tingkatan kesempatan kerja bagi masyarakat.

B. Manfaat Sosial
    Untuk kepentingan sosial transportasi sangat membantu dalam berbagai kemudahan yaitu:pelayanan perorangan atau kelompok, pertukaran atau penyampaian informasi, perjalanan untuk bersantai dan lain-lain.

C. Manfaat Kewilayahan
     Berupa kemajuan wilayah dengan terjangkaunya alat transportasi didaerahnya dan menunjang hubungan antar wilayah dalam kawasan.
     Adapun  peranan transportasi dalam kegiatan non ekonomis yaitu sebagai sarana mempertinggi integritas bangsa, transportasi menciptakan dan meningkatkan standar kehidupan masyarakat secara menyeluruh, mempertniggi ketahanan Nasional bangsa Indonesia ( Hankamnas ) dan dan menciptakan pembangunan nasional.

            Fungsi lain transportasi adalah untuk mengangkut penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain. Kebutuhan akan angkutan penumpang tergantung fungsi bagi kegunaan seseorang (personal place utility). Peranan transportasi tidak hanya untuk melancarkan barang atau mobilitas manusia. Transportasi juga membantu tercapainya pengalokasian sumber – sumber ekonomi secara optimal. Transportasi berfungsi sebagai sektor penunjang pembangunan ( the promoting sector ) dan pemberi jasa ( the servicing sector ) bagi perkembangan ekonomi.


BAB 2
PENGANTAR TRANSPORTASI IKAN HIDUP
1.1 Definisi Transportasi
Transportasi ikan hidup adalah pengangkutan hasil perikanan segar dengan sarana dan prasarana ke tujuan dengan mempertahankan sifat kesegaran ikan.
2.2 Pemingsanan
Kondisi pingsan merupakan kondisi tidak sadar yang dihasilkan dari sistem saraf pusat yang mengakibatkan turunnya kepekaan terhadap rangsangan dari luar dan rendahnya respon gerak dari rangsangan tersebut. Pingsan atau mati rasa pada ikan berarti sistem saraf kurang berfungsi ..
Pemingsanan ikan dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu melalui penggunaan suhu rendah, pembiusan menggunakan zat-zat kimia dan penyetruman menggunakan arus listrik.
BAB 3
PENGGUNAAN SUHU RENDAH
Penggunaan suhu rendah
Metode pemingsanan dengan penggunaan suhu rendah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
- Penurunan suhu secara langsung, dimana ikan langsung dimasukan dalam air yang bersuhu 100 – 150C. Sehingga ikan akan pingsan.
- Penurunan suhu secara bertahap, dimana suhu air sebagai media ikan diturunkan secara bertahap sampai ikan pingsan.

3.1 Penurunan suhu bertahap
     Penurunan suhu secara bertahap, dimana suhu air sebagai media ikan diturunkan secara bertahap sampai ikan pingsan.
3.2 Penurunan suhu langsung
     Dimana ikan langsung dimasukan dalam air yang bersuhu 100 – 150C. Sehingga ikan akan pingsan.

BAB 4
PENGGUNAAN BAHAN ANESTASI ALAMI
     Penggunaan bahan anestasi alami yang sering digunakan  adalah serbuk gergaji, serutan kayu, serta kertas koran atau bahan karung goni. Namun penggunaan karung goni sudah tidak digunakan karena hasilnya kurang baik. Jenis serbuk gergaji atau serutan kayu yang digunakan tidak spesifik, tergantung bahan yang tersedia.Dari bahan pengisi yaitu sekam padi, serbuk gergaji, dan rumput laut , menururt Wibowo (1993) ternyata sekam padi dan serbuk gergaji merupakan bahan pengisi terbaik karena memiliki karakteristik, yaitu :
1. Berongga
2.  Mempunyai kapasitas dingin yang memada
  3.  Tidak beracun, dan
  4.  Memberikan RH tinggi.

     Media serbuk gergaji memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan jenis media lainnya. Keunggulan tersebut terutama pada suhu. Serbuk gergaji mampu mempertahankan suhu rendah lebih lama yaitu 9 jam tanpa bantuan es dan tanpa beban di dalamnya. Sedangkan rumput laut kurang efektif karena menimbulkan lendir dan bau basi selama digunakan












BAB 5
PENGGUNAAN BAHAN SINTESIS
1.5 Pengangkutan ikan hidup dengan teknik basah
Pada pengangkutan ikan hidup dengan teknik basah, ada beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan yaitu kandungan oksigen (O2), jumlah dan berat ikan, kandungan amoniak dalam air, karbondioksida (CO2), serta pH air. Jumlah O2 yang dikonsumsi ikan tergantung jumlah oksigen yang tersedia. Jika kandungan O2 meningkat, ikan akan mengonsumsi O2 pada kondisi stabil, dan ketika kadar O2 menurun konsumsi ikan atas O2 akan lebih rendah. Sementara itu, nilai pH air merupakan faktor kontrol yang bersifat teknis akibat perubahan kandungan CO2 dan amoniak. CO2 sebagai hasil respirasi ikan akan mengubah pH air menjadi asam. Perubahan pH menyebabkan ikan menjadi stres, dan cara menanggulanginya yaitu dengan menstabilkan kembali pH air selama pengangkutan dengan larutan bufer.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam pengangkutan ikan hidup menggunakan teknik basah yaitu pengangkutan dengan sistem terbuka dan sistem tertutup.Pengangkutan dengan sistem terbuka biasanya hanya dilakukan jika jarak waktu dan jarak tempuhnya tidak terlalu jauh dan menggunakan wadah yang terbuka. Sistem ini mudah diterapkan. Berat ikan yang aman untuk diangkut dengan sistem terbuka tergantung efisiensi sistem aerasi, lama pengangkutan, suhu air, ukuran, dan jenis ikan. Sementara itu, pengangkutan ikan hidup dengan sistem tertutup dilakukan menggunakan wadah tertutup dan memerlukan suplai oksigen yang cukup. Karena itu, perlu diperhatikan beberapa faktor penting yang memengaruhi keberhasilan pengangkutan yaitu kualitas ikan, oksigen, suhu, pH, CO2, amoniak, serta kepadatan dan aktivitas ikan.

2.5 Pengangkutan ikan hidup dengan teknik kering
Dalam pengangkutan teknik kering, media yang digunakan bukanlah air. Namun, ikan harus dikondisikan dalam aktivitas biologis rendah (dipingsankan) sehingga konsumsi ikan atas energi dan oksigen juga rendah. Semakin rendah metabolisme ikan, semakin rendah pula aktivitas dan konsumsi oksigennya. Dengan begitu, ketahanan hidup ikan untuk diangkut di luar habitatnya semakin besar. Terdapat tiga cara pemingsanan yang dapat dilakukan pada ikan, yaitu
• Penggunaan suhu rendah,
• Pembiusan dengan zat kimia, dan
• Penyetruman dengan arus listrik.

     Pemingsanan dengan penggunaan suhu rendah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penurunan suhu secara langsung dan penurunan suhu secara bertahap. Pemingsanan ikan menggunakan penurunan suhu secara langsung dilakukan dengan cara ikan dimasukkan dalam air bersuhu 10-15oC sehingga ikan pingsan seketika. Sementara, Pemingsanan ikan menggunakan penurunan suhu secara bertahap dapat dialkuakn dengan cara penurunan suhu air sebagai media ikan secara bertahap sampai ikan pingsan.Pembiusan dengan ikan zat kimia dilakukan dengan menggunakan bahan anestasi (pembius).
Bahan anestasi yang digunakan untuk pembiusan ikan yaitu MS-222, Novacaine, Barbital sodium, dan bahan lainnya tergantung berat dan jenis ikan. Selain bahan-bahan anestasi sintetik, pembiusan juga dapat dilakukan dengan zat cauler pindan cauler picin yang berasal dari ekstrak rumput laut Caulerpa sp.

IMOTILISASI IKAN
Bahan alami:
1. Minyak cengkeh,
2. Ekstrak tembakau,
3. Ekstrak biji karet,
4. Rumput laut (caulerpa) dll.
Proses Pemingsanan/Imotilisasi meliputi 3 tahap :

       Berpindahnya bahan pembius dari lingkungan ke dalam alat pernafasan suatu organisme
Difusi membran dalam tubuh yang menyebabkan terjadinya penyerapan bahan pembius ke dalam darah. Sirkulasi darah dan difusi jaringan menyebarkan substansi pembius ke seluruh tubuh. Bahan anestesi yang masuk ke dalam tubuh secara langsung atau tidak langsung akan mengganggu kesetimbangan ionik dalam otak ikan. Terjadi penurunan konsentrasi K+ dan peningkatan kation Na+, Fe³+ dan Ca²+. Gangguan ini mempengaruhi syaraf motorik dan pernapasan.
Fase pingsan yang dianjurkan adalah fase pingsan ringan (deep sedation), yaitu:
1. Reaktivitas terhadap rangsangan luar tidak ada kecuali dengan tekanan kuat.
2. Pergerakkan operculum lambat.












BAB 6
Kemasan Transportasi
6.1 Pengemasan Ikan  Sistem Terbuka
       Yaitu ikan hidup yang diangkut dengan wadah atau tempat yang media airnya masih dapat berhubungan dengan udara bebas. Pengankutan system ini biasa digunakan untuk pengangkutan jarak dekat dan membutuhkan waktu yang tidak begitu lama. Terdapat kelebihan dan kekurangan dari system ini. Kelebihannya antara lain difusi oksigen melalui udara ke media air masih dapat berlangsung, dapat dilakukan penambahan oksigen melalui aerator, dan dapat dilakukan pergantian air sebagian selama perjalanan. Sementara kekurangannya dapat membahayakan ikan dan tidak dapat dilakukan untuk pengiriman menggunakan pesawat terbang. Sistem ini sangat cocok untuk pengiriman ikan ukuran konsumsi.


6.2. Pengemasan Ikan Sistem Tertutup
       Yaitu pengemasan ikan hidup yang dilakukan dengan tempat atau wadah tertutup, udara dari luar tidak dapat masuk kedalam media tersebut. Pengemasan dengan cara ini dapat dilakukan untuk pengangkutan jarak jauh. Seperti halnya dengan system terbuka, pengemasan system tertutup ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain media air tahan terhadap guncangan selama pengangkutan, dapat dilakukan untuk pengangkutan jarak jauh (dengan pesawat terbang), memudahkan penataan dalam pemanfaatan tempat selama pengangkutan. Sementara kekurangannya antara lain adalah media air tidak dapat bersentuhan dengan udara langsung (tidak ada difusi oksigen dari udara) sehingga tidak ada suplai oksigen tambahan, tidak dapat dilakukan pergantian air, dan memerlukan kecermatan dalam memperhitungkan kebutuhan oksigen dengan lama waktu perjalanan.

Pengangkutan Ikan Air Tawar
      Baik ukuran benih maupun ukuran konsumsi atau dalam kondisi mati segar atau kondisi hidup dapat dilakukan dengan pengangkutan melalui darat, laut dan udara. Pengangkutan ikan yang berjarak jauh lebih aik bila menggunakan jalur udara. Walaupun pesawat lebih mahal dari sarana angkutan lainnya, tetapi waktu perjalanannya lebih singkat. Hanya saja, pengangkutan ikan dengan pesawat lebih rumit dibandingkan dengan sarana transportasi darat dan laut karena harus memenuhi beberapa persyaratan, misalnya kelengkapan dokumen pengurusan dokumennya.
Dalam pengangkutan ikan hidup, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain;

• Jenis ikan, ukuran ikan, dan kepadatan ikan yang akan mempengaruhi sarana pengangkutan.
• Sistem kemasan, kemasan dapat menggunakan system tertutup atau terbuka.
• Jarak tempuh, jarak yang jauh perlu mempertimbangkan sarana transportasi dan system kemasan.
     Suhu harus dapat dipertahankan mendekati suhu normal karena peningkatan pada waktu pengangkutan dapat menyebabkan ikan stress. Untuk mempertahankan suhu, sebaiknya diberi pecahan es batu disekitar media kemasan dengan perkiraan 10% dari banyaknya air media angkutnya.
Mengangkut Ikan Hidup Dengan Sekam
     Ikan yang diangkut (biasanya ikan air tawar) disuruh berpuasa, mensucikan diri dalam bak air mengalir. Jadi biar mengeluarkan isi perut dulu sebanyak-banyaknya, sehingga kalau diangkut nanti tidak akan minta permisi untuk pergi ke belakang lagi di tengah jalan. Kalau tidak ada air mengalir, ya pakai air berhenti juga boleh, asal dialiri udara dengan aerator seperti yang biasa dipakai untuk memelihara ikan hias di akuarium itu, agar mereka tidak megap-megap karena sesak napas.
Ikan Dipingsankan
      Proses pengosongan perut/puasa sudah dimulai sehari sebelum keberangkatan rombongan. Esok harinya, pagi-pagi benar ikan-ikan yang sudah “suci” bersih itu disuruh pingsan, dengan jalan dimasukkan ke dalam air es. Jadi tidak akan meronta-ronta, menggelepar lagi sewaktu ditangani untuk persiapan pengangkutan.
     Sementara itu, disiapkan sekam padi yang sebelumnya juga sudah didinginkan dalam air es, dan ditiriskan air kelebihannya. Maksudnya agar suhunya bisa sama dinginnya dengan suhu ikan-ikan pingsan nanti. Jadi tidak akan menyerap dan menurunkan suhu dingin dari ikan-ikan yang sudah digarap.
Setelah bergelimpangan pingsan semua, ikan-ikan dibungkus satu per satu dengan kertas, agar insangnya tidak akan kemasukan sekam padi ketika mereka disusun dalam kotak yang berisi sekam.
     Kotak pengangkut ini terbuat dari seng nirkarat atau aluminium yang dinding gandanya diberi bahan penyekat. Jadi suhu dalam ruangan kotak dapat tahan lama dingin terus, selama diangkut. Kotak jadi bertugas sebagai semacan termos atau lemari es mini untuk mempertahankan temperatur yang diangkut agar tetap dingin.
     Bungkusan ikan disusun dalam kotak ini, yang dasarnya diberi selapis tebal sekam padi dingin lembap yang sudah selesai ditiriskan sebelumnya. Selesai disusun, deretan ikan dibekali hancuran es dalam kantung plastik kecil tapi banyak, agar suhunya tetap dingin. Semuanya kemudian ditimbuni selapis sekam padi dingin yang lembap lagi, sebelum ditumpuki deretan ikan bungkus bersama kantung es lagi. Begitu seterusnya, ikan disusun berselang-seling dengan lapisan tebal sekam padi.
     Selesai pengisian, kotak ditutup rapat dan dapat diangkut dengan kendaraan bermotor ke tempat pedagang ikan eceran. Dibanting-banting juga tidak akan mengganggu ikan hidup yang sudah dibuat setengah mati itu.
Tiba di tempat tujuan, ikan perlu dibangunkan, sebelum dapat dijajakan di pasar konsumen. Untuk itu perlu disediakan ember plastik berisi air segar yang dialiri udara dari aerator.
Pengaliran udara ini perlu, agar air senantiasa bergolak, dan menggoyang-goyang ikan tidur nyenyak supaya lekas siuman kembali. Baru sesudah tampak bugar, tidak loyo lagi, mereka dipindah ke ember lain berisi air biasa yang segar, untuk dipajang di gerai los pasar ikan.
     Cara ini lebih simpel kelihatannya daripada cara pengangkutan dengan air dalam tangki truk pengangkut, seperti yang sejauh ini sudah biasa dilakukan. Tetapi yang menyebalkan ialah, membungkus ikan pingsan itu satu per satu dalam lembaran kertas, kemudian menyusun bungkusan ikan selapis demi selapis dalam kotak berisi sekam. Dalam taraf eksperimen yang hanya menyangkut beberapa ekor ikan saja, cara itu boleh jadi tidak bermasalah.
     Tetapi kalau sudah berskala komersial, dan menyangkut beberapa puluh ekor ikan, berapa lama yang diperlukan untuk membungkus ikan itu satu per satu dengan kertas? Perlu tenaga kerja terampil yang tidak sedikit untuk mengemas ikan secepat-secepatnya jangan sampai waktu angkut jadi berkurang karena habis terpakai untuk bungkus-bungkus.
     Cara ini masih perlu percobaan dan pengembangan lebih lanjut, yang bertujuan mengefisienkan proses penanganan ikan hidup, sehingga kalau diterapkan besar-besaran dalam skala komersial, hasilnya masih oke.









BAB 7
MEDIA TRASPORTASI
     Media pengisi yang sering digunakan dalam pengemasan adalah serbuk gergaji, serutan kayu, serta kertas koran atau bahan karung goni. Namun penggunaan karung goni sudah tidak digunakan karena hasilnya kurang baik. Jenis serbuk gergaji atau serutan kayu yang digunakan tidak spesifik, tergantung bahan yang tersedia.Dari bahan pengisi yaitu sekam padi, serbuk gergaji, dan rumput laut , menururt Wibowo (1993) ternyata sekam padi dan serbuk gergaji merupakan bahan pengisi terbaik karena memiliki karakteristik, yaitu :
1. Berongga
2. Mempunyai kapasitas dingin yang memada
3. Tidak beracun, dan
4. Memberikan RH tinggi.

     Media serbuk gergaji memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan jenis media lainnya. Keunggulan tersebut terutama pada suhu. Serbuk gergaji mampu mempertahankan suhu rendah lebih lama yaitu 9 jam tanpa bantuan es dan tanpa beban di dalamnya. Sedangkan rumput laut kurang efektif karena menimbulkan lendir dan bau basi selama digunakan












BAB 8
APLIKASI TRANSPORTASI
     Transportasi ikan hidup pada dasarnya adalah memaksa menempatkan ikan dalam suatu lingkungan baru yang berlainan dengan lingkungan asalnya dan disertai perubahan-perubahan   sifat   lingkungan   yang   sangat   mendadak   (Hidayah   1998).   Ada   dua   sistem transportasi yang digunakan untuk hasil perikanan hidup di lapangan. Sistem transportasi tersebut terdiri dari transportasi sistem basah dan transportasi sistem kering (Junianto 2003).
     Pada kesempatan kali ini, penyusun hanya akan membahas transportasi ikan secarakering. Menurut Achmadi (2005), transportasi ikan hidup tanpa media air (sistem kering)merupakan sistem pengangkutan ikan hidup dengan media pengangkutan bukan air. Padatransportasi ikan hidup tanpa media air, ikan dibuat dalam kondisi tenang atau aktivitasrespirasi dan metabolismenya rendah. Transportasi sistem kering ini biasanya menggunakanteknik pembiusan pada ikan atau ikan dipingsankan (imotilisasi) terlebih dahulu sebelumdikemas dalam media tanpa air (Suryaningrum et al. 2007). Pada transportasi ikan hidup sistem kering perlu dilakukan proses penenangan terlebihdahulu.
     Kondisi   ikan   yang   tenang   akan   mengurangi   stress,   mengurangi   kecepatanmetabolisme dan konsumsi oksigen. Pada kondisi ini tingkat kematian selama transportasi akan rendah sehingga memungkinkan jarak transportasi dapat lebih jauh dan kapasitas angkut dapat   ditingkatkan   lagi.   Metode   penanganan   ikan   hidup   dapat   dilakukan   dengan   cara menurunkan suhu air atau dapat juga menggunakan zat anestesi. Perlu diperhatikan bahwa ikan yang akan dipingsankan ini nantinya akan dikonsumsi, sehingga pemilihan metode imotilisasi harus memperhatikan aspek kesehatan (Nitibaskara et al. 2006). Syarat utama dalam pengangkutan ikan hidup adalah kesehatan ikan.  Ikan harus dalam keadaan sehat, tidak berpenyakit dan dalam kondisi prima. Ikan yang sehat dan bugarbiasanya   sangat   gesit,   aktif,   responsif   sesuai   dengan   karakter   masing-masing   ikan(Nitibaskara  et al.  2006). Menurut  Achmadi  (2005), ikan dalam keadaan hidup normal memiliki ciri-ciri reaktif terhadap rangsangan luar, keseimbangan dan kontraksi otot normal.Ikan yang kurang sehat atau lemah mempunyai daya tahan hidup yang rendah dan peluanguntuk mati selama pemingsanan dan pengangkutan lebih besar (Sufianto 2008).
Menurut   Achmadi   (2005),   ikan   hidup   yang   akan   dikirim   dipersyaratkan   dalamkeadaan sehat dan tidak cacat. Pemeriksaan kondisi kesehatan ikan selalu dilakukan untukmengurangi kemungkinan mortalitas yang tinggi, sedangkan adanya cacat seperti cacat sirip,mata, kulit rusak dan sebagainya dapat menurunkan harga.








BAB 9
PEMBONGKARAN
Pembongkaran  ikan dalam keadaan hidup merupakan salah satu mata rantai dalam usaha perikanan. Harga jual ikan, selain ditentukan oleh ukuran, juga ditentukan oleh kesegarannya. Oleh karena itu, kegagalan dalam pengangkutan ikan merupakan suatu kerugian. Pada prinsipnya, pengangkutan ikan hidup bertujuan untuk mempertahankan kehidupan ikan selama dalam pengangkutan sampai ke tempat tujuan. Pengangkutan dalam jarak dekat tidak membutuhkan perlakuan yang khusus. Akan tetapi pengangkutan dalam jarak jauh dan dalam waktu lama diperlukan perlakuan-perlakuan khusus untuk mempertahankan kelangsungan hidup ikan.
           




DAFTAR PUSTAKA
http://justnangeografi.blogspot.co.id/2012/05/transportasi.html
http://iwakcucut.blogspot.co.id/2012/11/transportasi-ikan.html
http://teknologipascapanen.blogspot.co.id/2012/02/transportasi-ikan-hidup.html
http://askaryunusumi.blogspot.co.id/2009/10/pengemasan-dan-penanganan-tranportasi.html
https://dokumen.tips/documents/transportasi-ikan-secara-kering.html
Efendi R (2013). Pengangkutan Ikan Hidup.

         Dr. Mala Nurilmala, S.Pi, M.Si Dept. of Aquatic Product Technolgy Bogor Agricultural University


No comments:

Post a Comment

CARA BUDIDAYA IKAN NILA MUDAH

Budidaya ikan nila merupakan sebuah budidaya yang sudah tidak asing lagi di negara kita Indonesia. Hampir diseluruh daerah pasti ada yang me...